ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ و ﺭﺣﻤﺔ ﷲ ر ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Suatu hari ketika Abdullah bin Umar RA pergi ke pasar dan mengucapkan salam pada setiap orang yang dijumpainya, seseorang bertanya
padanya. “Apa yang engkau lakukan di pasar wahai Ibnu Umar? Engkau tidak berniaga, tidak juga membeli sesuatu dan tidak menawarkan dagangan, engkau juga tidak bergabung dalam majelis orang-
orang di pasar.”
Ibnu Umar menjawab,
”Sesungguhnya aku pergi ke sana
hanya untuk menyebarkan salam
pada orang yang aku jumpai.”
Makna yang tersirat dalam kisah
tersebut adalah keutamaan
menyebarkan salam karena
merupakan adab yang istimewa
dalam kehidupan masyarakat Muslim. Salam bukanlah sekadar tradisi pada pembukaan dan penutupan suatu acara semata, ataupun disampaikan pada orang-orang tertentu saja.
“Islam yang baik adalah memberi
makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal.”
(HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW memberikan
perhatian yang besar terhadap
amalan salam, beliau memotivasi
umatnya untuk senantiasa
menanamkan dan mempraktekkan
salam dalam kehidupan sehari-hari.
“Apabila Rasulullah mendatangi suatu kaum, maka beliau mengucapkan salam kepada mereka sebanyak tiga kali”
(Riwayat Bukhari).
Selain itu, kaidah-kaidah menebar
salam telah diatur Rasulullah dalam banyak Haditsnya, Bahkan banyak para ahli Hadits mengkhususkan dan
meletakkannya dalam satu bab
tersendiri yang biasa disebut
“Kitab Salam” ataupun “Bab Salam”.
Allah SWT juga memerintahkan kita untuk saling menebar salam,
terutama ketika kita sedang
bersilaturahmi ke rumah seseorang.
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum
meminta izin dan memberi salam
kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”
(QS an Nur [24]: 27).
Dan sesungguhnya salam yang kita sebarkan adalah doa untuk orang yang mendengarnya dan juga doa untuk diri kita sendiri.
“…Maka apabila
kamu memasuki (suatu rumah)
hendaklah kamu memberi salam
kepada (penghuninya), yang artinya juga memberi salam kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.
Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagimu, agar kamumemahaminya.
(QS [24]: 61).
Inilah pentingnya kita sebagai umat Muslim untuk saling menebar salam di antara kita, baik itu di pasar, diperjalanan, di masjid dan di manapun ketika kita bertemu dengan siapapun, terlebih-lebih bertemu saudara seiman. Menebar salam dengan ikhlas
dapat menjaga keimanan dan
menumbuhkan ikatan cinta yang kuat dalam kehidupan umat Muslim.
“Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian
akan saling mencintai? Sebarkan
salam di antara kalian.”
(RiwayatMuslim).
Betapa indahnya ukhuwah Islamiyah ketika masing-masing kita saling menebar salam yang baik lagi santun. Dan Allah telah menyiapkan tempat yang mulia bagi siapapun yang selalu
menebar salam. “Sesungguhnya
orang yang paling utama di sisi Allah adalah mereka yang memulai
salam.”
(HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Post a Comment
Post a Comment