Sulam Taufiq sebagai berikut :
1. Murtad Fi’ly (perbuatan) :
Yaitu segala aktivitas yang bisa menyebabkan kita keluar dari ajaran Islam, aktivitas tersebut apakah dilakukan dengan sungguh-sungguh atau hanya sekedar bercanda atau juga bohong- bohongan semuanya sama saja termasuk murtad perbuatan, Contoh :
1) Bersujud kepada Berhala, bersujud kepada Matahari.
2) Melakukan ritual agama lain, perlu hati-hati juga jika diantara anda ada yang menjadi bintang film memerankan sebagai seorang non Islam kemudian melakukan peribadatan seperti seorang nonI walaupun hal itu dilakukan hanya sekedar tuntutan skenario, tetap saja hal itu termasuk murtad fi’ly, maka berhati-hatilah ketika memilih sebuah peran.
2. Murtad I’tiqady,
murtad jenis ini dilakukan dengan hati kita seperti Ragu akan adanya Allah, Ragu Kalau Al Qur’an itu Firman Allah, Ragu adanya kehidupan setelah mati.
3. Murtad Qauly (ucapan) : yaitu
murtad yang disebabkan lidah atau ucapan, murtad jenis ini banyak sekali dan terkadang kita gak sadar kalau hal itu termasuk murtad ucapan. Contoh:
1. Mencemoohkan ayat suci Al Qur’an : seperti pernah kita dengar ada orang yang membaca “iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta ’iin” tapi didendangkan seperti irama manuk dadali.. naudzu billah. Ketika kita melihat teman yang memakai baju kegedean kemudian kita berkata : “hah …. bajunya segede ‘alaihim” — itupun bisa menyebabkan murtad.
2. Memanggil seorang muslim dengan sebutan yang tidak terpuji, seperti : Hai Yahudi, Hai Kafir, Hai Orang yang tidak beragama, bahkan jangan anggap enteng ketika seseorang memanggil seorang muslim dengan nama binatang yang najis seperti anjing, babi … itu pun murtad. Bahkan ketika kita menuduh suatu kelompok sebagai penganut aliran sesat padahal belum jelas kesesatannya itupun bisa menyebabkan murtad, kecuali kalau aliran tersebut sudah jelas
3. Mengaku adanya Nabi setelah Nabi Muhammad. Awwass! diakui atau tidak AHMADIYAH telah mengakui Mirza GA sebagai Nabi itupun murtad, termasuk kita harus hati ketika kita mengatakan : “Al Hamdulillah ….. ini…. benar-benar mukjizat …. berkat pertolongan bapak Ustad …. penyakit yang diderita anak saya bisa sembuh”. wah…wah…wah gawat… bukankah kita tahu kalau mukjizat itu hanya diberikan kepada Para Nabi dan Rasul ?. Terus kalau kita nyebut mukjizat kepada selain Rasul apakah saat itu kita secara tidak langsung mengakui seseorang itu sebagai Rasul.
4. Dan masih banyak lagi contoh murtad lainnya.
Semoga bermanfaat ^_^
Post a Comment
Post a Comment