Makanan Halal Kini Favorit di Inggris | Perkembangan Islam

Post a Comment

image


Kebutuhan akan makanan halal
kini tak hanya menjadi kebutuhan
umat Islam di negara-negara
dengan mayoritas berpenduduk
Muslim.

Sejumlah negara yang terkenal
dengan sekularismenya pun kini
semakin menggeliat untuk
mendapatkan makanan halal.
Makanan halal tersebut, tidak
hanya untuk kalangan umat Islam,
kalangan non-Muslim pun juga
menjadikannya sebagai kebutuhan
primer.

Terkait hal itu, Shazia Saleem,
seorang Muslim keturunan
Pakistan yang kini bermukim di
London, Inggris, tergerak untuk
menyediakan makanan halal, baik
bagi komunitas Muslim maupun
kalangan non-Muslim.

“Ketika saya masih kuliah,
sebagian besar teman-teman
saya adalah non-Muslim. Ketika
kami pergi ke supermarket
bersama-sama, mereka semua
memasukkan banyak makanan
lezat ke dalam troli,” ujar Shazia
Saleem, sebagaimana dikutip
BBC, Rabu (19/2).

Ia hanya mengambil keju, pastel
bawang, dan sandwich tuna. Ia
juga menginginkan pai kambing.
Namun, ia tak berani
memasukkannya ke dalam troli
karena ragu akan kehalalannya.
Akibatnya, ia kerap
ditertawakan rekan-rekannya.
Peristiwa itu sering kali berulang.
Apalagi, dia semakin kesulitan
menemukan makanan halal.
Kalaupun ada, itu hanya
didapatkan dalam kari. “Saya
tahu banyak Muslim di Inggris juga
merasa frustrasi karena tidak
dapat membeli makanan asli
Inggris yang halal,” ujarnya.
Karena itu, ia pun mencoba
mempelajari kebiasaan rekan-
rekannya. Ia terus mendalami
maksud halal yang diterangkan
dalam Alquran.

Ia mendapatkannya, yakni halal
berarti dibolehkan, namun tidak
untuk daging babi, anjing, alkohol,
atau sejumlah hewan dan barang
yang dilarang syariat.
Berangkat dari peristiwa yang ia
alami dan keinginan untuk
memberi kemudahan bagi umat
Islam di Inggris, Shazia
mendirikan Ieat, sebuah
perusahaan yang bergerak dalam
penyediaan makanan cepat saji.
Perusahaan ini resmi ia luncurkan
pada Oktober 2013.

“Bisnis saya terlahir dari rasa lapar,” terangnya.

Shazia menghabiskan enam tahun
untuk mengasah keahlian
bisnisnya. Dia belajar inovasi
terkait ritel makanan dan
penguatan brand pada sejumlah
perusahaan yang terus
berkembang.

Dengan kegigihannya, kini Ieat
makin diminati masyarakat
London. Baru-baru ini, ia
menandatangani kontrak dengan
Sainsbury. Dalam kontrak itu, dia
harus menyediakan 12 produk
halal untuk 23 toko yang
tersebar di London dan
sekitarnya.

Shazia optimistis usahanya akan
semakin berkembang. Merujuk
pada sensus 2011, sedikitnya
terdapat 2,7 juta Muslim tinggal
di Inggris. Pertumbuhan Muslim di
Negeri Ratu Elizabeth itu tumbuh
80 persen.

Ini menjadikan umat Islam sebagai
kelompok demografis yang paling
cepat berkembang. Sekitar 50
persen dari 2,7 juta Muslim ini
adalah generasi muda berusia 30
tahun.

“Generasi muda biasanya ingin
mengonsumsi spageti dan pai,”
ujarnya.

Tak hanya generasi
muda, kata Shazia, para orang
tua pun menginginkan makanan
serupa saat mereka tumbuh
bersama di Inggris.
Shazia menambahkan, produk
yang ditawarkan Ieat tak hanya
digemari komunitas Muslim, tapi
kalangan non-Muslim juga banyak
mengonsumsi produk Ieat. “Kami
telah menyediakan beberapa jenis
makanan dari berbagai etnik,”
ujarnya.

Menurutnya, tidak hanya umat
Islam yang suka dengan rasa
berlebih. Konsumen lainnya pun
suka memilih makanan favoritnya.

“Banyak konsumen yang memilih
makanan Meksiko untuk makan
siang dan makanan Thailand
untuk makan malam,” paparnya.

Resep Ieat tidak hanya halal,
tetapi juga tayib (baik). Semua
resep hanya menggunakan bahan
yang ada di lemari dapur di
rumah. Hewan-hewan pun berasal
dari peternakan yang
bersertifikat halal untuk menjamin
kualitas daging terbaik.

“Kami menawarkan pilihan terbaik
untuk semua pelanggan, termasuk
mereka yang mengikuti diet
khusus,” kata Kaya Squire,
manajer World Foods di
Sainsbury.

Menurutnya, dengan beragam
jenis makanan siap saji yang
disediakan Ieat, pihaknya
optimistis hal itu akan semakin
membuka peluang bagi konsumen
non-Muslim untuk melirik menu
yang mereka sediakan.

“Kami juga menyediakan makanan
favorit bagi orang Inggris dan
Italia,” ujar Kaya.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter